Sehubungan dengan pilihan filosofi, dalam manual game disebutkan sebagai berikut:
Philosophy" set your team's philosophy. (Standing --> consistent play , Dynamic --> Game on )
Standing philosophy make your team squads play as plan. Whereas in contrast,
dynamic philosophy allows your team to play better or worse depending on your luck (Randomly).
- Use standing philosophy if you are sure that your team is better than your opponent.
- Use dynamic philosophy if you certain that you will have a hard time defeating your opponent.
Dynamic philosophy, at least, let you test your luck.Secara umum dapat disimpulkan bahwa filosofi dinamis cocok digunakan bila kita melihat tim lawan sangat sulit untuk dikalahkan atau memang kualitasnya jauh di atas tim kita. Namun filosofi ini menciptakan 2 kemungkinan:
Kemungkinan pertama : Tim kita akan tampil bagus sehingga berhasil menahan imbang, bahkan menang dramatis.
Misalnya : dalam suatu pertandingan liga, walaupun tampil di kandang lawan, tim kita akan lebih efektif dalam menyerang (prosentase tendangan mengarah ke gawang lebih banyak, kiper melakukan penyelamatan gemilang, pertahanan yang solid, dan berbagai aspek lain yang di luar prediksi kita)
Kemungkinan kedua : Tim kita tampil buruk dan kalah menyesakkan.
Misalnya : terciptanya gol lawan dari bola-bola mati seperti penalti atau tendangan bebas, pemain-pemain kita sering melakukan tendangan jarak jauh padahal sudah kita set default, atau terkena banyak kartu kuning bahkan merah walaupun kita set tekel (tackling) normal.
Ya, filosofi hanyalah satu di antara banyak aspek taktik yang memengaruhi proses dan hasil pertandingan, dan perlu diingat
tidak ada taktik yang ideal yang selalu menang atau tak terkalahkan. Taktik lawan dan “nilai keberuntungan” (pendapat penulis) yang disematkan game ini turut memengaruhi hasil akhir.
Di sinilah seninya bermain GKO, jadi nikmatilah dan senantiasa komera!