Angga siswa kelas 9 di sebuah SMP di Cirebon-Jawa Barat tidak dapat duduk tenang,sementara sang Guru Fisika sedang menuliskan rumus-rumus Listrik Statis (salah satu bab yang diajarkan dalam pelajaran Fisika kelas IX). Sebentar-sebentar Angga melihat arloji digital CASIO-nya, sementara bibirnya terus berdecak tanda tak sabar menanti. Baginya waktu terasa lama bergulir.
Bogie teman sebangkunya heran pada perilaku Angga. Sambil menulis Bogie bertanya,”kenapa loe Ga, sakit perut?” “Kagak, sapa yang sakit perut?" jawab Angga cepat. “Nah loe kok dari tadi liat-liat jam terus, dan duduk loe ga bener gitu?"
Tanpa memedulikan pertanyaan Bogie selanjutnya, Angga segera mengeluarkan ponsel smartphone dari saku celananya dan dengan lincah jari kanannya terus menekan tuts. Bogie segera mengingatkan “Nekat loe Ga, ketahuan Pak Thomson, bisa digaplok loe” Angga masih terus menekan tuts ponsel smartphonenya,namun sejenak jari kanannya berhenti, hanya matanya yang terus fokus memandangi ponselnya itu.
Tiba-tiba, Angga berteriak, “ Gooooooolllllllll!” Spontan semua mata di kelas itu memandanginya, tak terkecuali juga Pak Thomson yang sudah hafal betul nada suara Angga. Tidak mau kalah keras dalam berteriak Pak Thomson segera membalas,”Anggaaaaaa, keluar kamu!
Dengan langkah ringan, Angga segera keluar dan dengan isyarat tubuh yang sopan dia berlalu dari hadapan Pak Thomson seraya berkata “maaf pak, permisi! Tak lama kemudian Pak Thomsonpun keluar dari kelas dan dengan cepat ia bisa mendapati Angga di kantin sekolah. Angga yang sedang asyik melihat timnya bertanding, tak menyadari bahwa Pak Thomson ada di belakangnya.
“Angga, tolong lihatin dong di liga E-5, Bapak mau tahu, tim Buaya Putih menang nggak ya?
Gubraaak! Anggapun terkesima
memandangi Pak Thomson yang matanya sedang berbinar-binar penuh harap.
Note: Cerita ini bersifat fiktif belaka, hanya rekaan dan imajinasi sang penulis dengan tujuan menghibur para gko mania. Jika ada nama dan situasi yang sama, yakinlah bahwa itu hanya kebetulan belaka. Semoga terhibur