Author Topic: Catatan Sang Manajer-bagian 4  (Read 1243 times)

Fradel Rovajar

  • Moderator
  • Legendary Team
  • *****
  • Posts: 1013
    • View Profile
Catatan Sang Manajer-bagian 4
« on: December 27, 2012, 03:34:17 PM »
“Alaamaaak, tugas lagi,tugas lagi, kagak mikir tu Guru, bahwa pelajaran yang kita ikuti bukan geografi doang.” keluh Marshel siswa kelas 8 SMP HARAPAN INDAH Kota Bekasi, Jawa Barat.

Yaah, begitulah nasib jadi murid Shel, kalau ga ulangan ya tugas, apa lagi, ga ada yang lain” seru Ridwan menimpali keluhan Marshel.

“Terus kita mau kerjakan di mana nih tugas kelompok membuat peta Jawa Barat?” tanya Marshel kepada Ridwan, Doni, dan Amril yang menemaninya berjalan keluar kelas menuju gerbang sekolah.

Segera  Doni menyahut cepat,” di Rumah Amril aja Shel” 

Ahh loe, di rumah Amril sih gue suka, tapi jalannya itu loh? jawab Marshel tak kalah cepat.

“Ada apa dengan jalan ke rumah gue Shel? tanya Amril penuh rasa ingin tahu.

“Wah, sorry neh Ril, jangan tersinggung ya, menurut gue jalan ke rumah loe itu yang paling banyak polisi tidurnya sedunia”(polisi tidur adalah gundukan beton atau aspal berbentuk  seperti setengah tabung yang dipotong memanjang yang dibuat warga atau masyarakat di perumahan atau komplek tertentu dengan tujuan agar kendaraan yang lewat berjalan pelan-pelan demi menghindari kecelakaan anak-anak atau para pejalan kaki)

“Masak tiap meter dipasangi polisi tidur, gimana shockbreaker motor gue ga cepat aus,” ungkap Marshel  sambil mengayunkan tangan kanannya ke bawah seolah-olah ada polisi tidur yang sedang dilalui.

“Lebay loe Shel, emangnya kebon karet, tiap meter ada pohon karetnya,” protes Amril.

“Lha iya lah, gue hitung ada 26 polisi tidur hanya dalam jarak 50 meter dari gerbang VILLA INDAH BEKASI (nama komplek tempat tinggal Amril) ke rumah loe di Blok A1 No.4.”

“Ah, itu mah campur lobang kali Shel, karena memang jalannya rusak belum diperbaiki” sanggah Amril.

“Apapun itu bentuknya, namanya penghambat perjalanan sama aja dengan polisi tidur” seru Marshel tak mau kalah argumen.

"Wakakakakakakakakkakak" tawa Doni tiba-tiba mengagetkan.

“Kenapa loe Don, belum minum obat ya? tanya Ridwan yang heran karena sebelumnya melihat Doni berjalan namun asyik mengutak-atik smartphonenya.

“He he he, gue lagi lihat tim gue di liga E-21 di game GKO neh”  jawab Doni menerangkan.

“Kenapa tim loe? Apa hubungannya dengan pembicaraan kita tentang polisi tidur? dua pertanyaan beruntun Marshel  untuk Doni.

“Tim gue sekarang ada di posisi 15 dari 16 tim di E-21, itu berarti ada 14 tim “polisi tidur” yang mesti gue lewatin” ujar Doni melengkapi penjelasannya.

“Huuuuuh dasar, itu mah bukan polisi tidur, loenya aja yang be_ _!”  (tiiiiiit, sensor kata-kata kasar) ga bisa main di GKO.”sahut Ridwan sambil mendorong pundak kanan Doni.



Note: Cerita ini bersifat fiktif belaka, hanya rekaan dan imajinasi sang penulis dengan tujuan menghibur para gko mania. Jika ada nama dan situasi yang sama, yakinlah bahwa itu hanya kebetulan belaka. Semoga terhibur  :)
« Last Edit: December 19, 2014, 04:19:22 PM by Fradel Rovajar »