Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - ytbpom

Pages: 1 [2] 3
26
Indonesia / Re: OBJECTIVE : End of S-13, At Least 8 Clubs
« on: January 30, 2015, 04:10:19 PM »
Wow.. Terima kasih bro vio sudah meluangkan waktunya untuk melakukan pendataan ini  8)

27
Indonesia / Re: The Football Genius - a football player story
« on: January 29, 2015, 04:56:13 AM »
Butuh renungan yang dalam untuk dapat membentuk cerita bersambung yang menarik dan membangkitkan rasa curious dari para pembacanya. Bro. Jo Spaletti dapat melakukan itu dengan baik. Kalau ada range nilai KREATIVITAS antara 1-20 (seperti halnya nilai-nilai skill para pemain GKO) sebagai pengamat saya rasa point 19+ layak diberikan untuk KREATIVITAS Bro. Jo... Mantap Surantap Bro 8) 8) 8)

Wah, bro Fradel terlalu melebih2kan :D

Ngga lah bro, mungkin kreatifitas saya baru sebatas 14 atau 15 saja. Ini juga gara2 cerita2 bro Fradel di trit sebelah yang memberi inspirasi untuk menulis ^__^

Anyway, makasih bro untuk responnya :)

28
Indonesia / Re: The Football Genius - a football player story
« on: January 28, 2015, 04:01:40 PM »
wah baru baca ni ceritanya.....  mantap jga.....  jdi penasaran ni untuk baca cerita selanjutnya....     8) 8) 8)    :D :D :D   

Thank you Bro Pep. Nantikan kelanjutannya minggu depan ya  :)

29
Indonesia / Re: The Football Genius - a football player story
« on: January 28, 2015, 01:43:19 AM »
Episode 4 - Musim kompetisi dimulai!

"Tembak...!" teriak Aldi. Rudi menendang bola sekuatnya ke arah gawang, namun tendangannya mengenai mistar. Masih ada Broto yang segera menanduk bola ke arah gawang. Kiper dengan cekatan menepis bola itu ke arah kanannya. Di situ berdiri Cakra yang dengan tenang mengembalikan bola ke area tengah kotak penalti. Di sana sudah menanti Wibisono yang berada pada posisi yang sangat menguntungkan. Tidak ada bek lawan di dekatnya! Ia segera menyiapkan tendangan voli terbaiknya untuk menuntaskan alur serangan itu. Bola yang tak terlalu keras melaju itu sudah berada di dekatnya dan Wibisono pun menendang sekuat tenaga.. Luput!

Bola bergulir melewatinya dan bisa diamankan oleh bek lawan. Tidak ada komentar dan keluhan dari rekan2nya. Mereka nampak kecewa dengan peluang cantik yang terbuang itu, namun mereka tidak berkata apa-apa. "Pritt!" Peluit panjang berbunyi tanda latihan sore itu berakhir. "Pertandingan selesai! Skor 3 untuk timnya Warsita dan 2 untuk timnya Broto!" seru asisten pelatih dari pinggir lapangan. Wibisono berjalan lemas menuju lorong ruang ganti. "Wibisono!" panggil Pak Wisnu. "Ya pak?" sahut Wibisono. "Nanti setelah selesai mandi dan ganti pakaian, temui saya di ruangan saya," sahut Pak Wisnu. Wibisono mengangguk tanda mengerti.


Wibisono melipat rapi handuknya dan meletakkannya di kursi di sampingnya. Ia duduk dan bersandar ke tembok sambil memejamkan mata. Otot-otot kakinya yang bekerja keras sesorean ini sekarang terasa rileks. "Lha.. luput maneh!" Sekilas ucapan rekannya Aldi di latihan ketika ia luput tadi terngiang-ngiang di pikirannya. Ia kembali membayangkan peristiwa yang terjadi dengan sangat cepat itu. Sekilas ia bisa melihat beberapa rekan setimnya tersenyum seperti menertawakannya. "Apa benar mereka menertawakanku ya?" pikirnya.

"Ah, ngapain aku berpikir yang tidak-tidak begini. Omong-omong, ada keperluan apa ya Pak Wisnu memanggilku?" ia bertanya dalam hati. Meskipun tubuhnya masih terasa letih, namun dengan berat hati ia memaksakan dirinya untuk bangun dari duduknya. Ia membereskan barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam tas. Ia pun segera melangkah ke ruangan Pak Wisnu.

Tok! Tok! Tok! "Permisi!" seru Wibisono. "Masuk!" sahut Pak Wisnu. Wibisono dipersilakan untuk duduk. Wibisono melihat Pak Wisnu sedang berdiri di dekat mejanya sambil memegang beberapa lembar kertas berisi coretan-coretan tangan. Tak beberapa lama, Pak Wisnu memperbaiki posisi kacamata nya dan duduk di pinggir meja. "Kamu tahu mengapa saya memanggilmu?" tanyanya. Wibisono menggeleng. Pak Wisnu menghela nafas dan melanjutkan, "Kamu adalah pemain yang sangat cerdas. Kamu adalah harapan dan tulang punggung tim ini untuk 3 tahun ke depan. Teknikmu begitu luar biasa dan kamu sudah mencetak banyak gol."

Wibisono hanya melongo mendengar kata2 itu. Ia nyaris tak bisa percaya pada apa yang didengarnya. Kemudian Pak Wisnu melanjutkan, "Well.. itu yang tadinya saya dan teman satu timmu harapkan. Gol indahmu di pertandingan terakhir kita tahun lalu itulah yang membuat kami yakin bahwa kamu adalah pemain yang langka. Tetapi.." Pak Wisnu menghentikan kalimatnya. Dahinya berkerut dan wajahnya terlihat sedikit memerah. Ia menyeruput gelas berisi kopi di mejanya dan melemparkan beberapa lembar kertas di tangannya tadi ke meja di hadapan Wibisono. Wibisono tidak bereaksi, ia hanya melihat kertas-kertas itu.

"Kalau skala penilaian adalah A sampai E, maka saya terpaksa harus memberimu F! Performamu selama 3 minggu masa latihan kita sungguh mengecewakan. Ketika tim saya drill dengan lari, kamu selalu finish paling terakhir. Ketika tim latihan dribble, kamu tidak pernah menyelesaikan satu phase pun dan sering terjatuh. Duel udara kamu selalu kalah, bertahan kamu tidak bisa. Begitu juga tendangan penjuru, tendangan bebas, atau penalti. Kamu selalu gagal dalam latihan! Dari total hanya 28 passing yang kamu lakukan di semua mini game selama 3 minggu ini, cuma 4 yang berhasil! Itu pun back pass dimana tidak ada pemain lawan di dekatmu."

"Catatan gol dan umpanmu sebagai pemain depan juga sangat impresif, yaitu 0 gol dan 0 assist! Tomo dan Broto yang berposisi sebagai center back saja masing-masing bisa mencetak 2 gol. Broto bahkan mencatatkan 3 kali assist. Tidak ada shot on goal yang kamu catatkan. Ada 3 kali kesempatan kamu melakukan tap-in, tetapi semuanya melebar. 11 kali kamu luput menendang bola saat tinggal berhadapan dengan kiper. Beberapa temanmu mendatangi saya minggu lalu. Mereka minta saya mempertimbangkan untuk mendepakmu dari tim ini," lanjut Pak Wisnu. Wibisono hanya menunduk saja mendengar uraian Pak Wisnu mengenai statistik penampilannya. Ia pun menyadari bahwa penampilannya sangat-sangat buruk dalam pemusatan latihan 3 minggu terakhir ini.

"Kamu tahu kan bahwa hari ini adalah latihan terakhir kita? Tiga hari lagi kompetisi akan dimulai. Melihat performamu ini mungkin sudah sepantasnya saya mencoretmu dari tim," kata Pak Wisnu. Wibisono membelalakkan matanya. Benarkah ia akan dicoret dari tim ini? "Saya masih punya cadangan penyerang dari kelas 3 yang sangat bagus, hanya saja.." Pak Wisnu menghentikan kata2nya. Ia berjalan ke belakang kursinya, mengambil jaket yang digantungnya di sana, dan mengenakannya. "Saya tidak akan mencoretmu sekarang karena saya sudah berjanji pada seseorang. Hanya karena itu! Bagi saya kamu sudah tidak punya harapan di tim ini kecuali kamu bisa membuktikan sebaliknya. Itu juga kalau nanti kamu saya pasang di line-up," lanjutnya.

Wibisono sangat lega mendengar hal itu. "Siap pak! Saya akan buktikan bahwa saya bisa menjadi pemain yang diandalkan!" jawabnya dengan semangat. "Jangan terlalu senang, kamu hanya akan menjadi pemain pelapis karena performa mengecewakanmu. Saya tidak menjamin akan memberimu kesempatan bermain. Ya sudah itu saja, kamu boleh pulang sekarang," tutup Pak Wisnu. "Terima kasih, Pak!" sahut Wibisono. Ia pun berpamitan dan bergegas meninggalkan ruangan itu. Pak Wisnu melihat kepergiannya dan menggeleng2kan kepalanya.

Pak Wisnu bersiap-siap untuk pulang juga ketika ia mendengar suara langkah kaki mendekati pintu ruangannya. Orang yang baru datang itu membuka pintu tanpa mengetuk. Pak Wisnu kaget melihat orang yang baru datang itu. "Bagaimana?" tanya orang itu singkat. "Sudah beres. Saya sudah memberitahu anak itu," jawab Pak Wisnu. "Bagus!" sahut orang itu. Ia tersenyum dengan penuh arti dan berbalik meninggalkan ruangan itu. Pak Wisnu menghela nafas. Ia terkejut atas kedatangan tiba-tiba dari tamu yang barusan datang itu.

Siapakah tamu misterius tersebut? Bagaimana sepak terjang Wibisono di musim kompetisi sekolahnya tahun ini? Simak terus di sini ya :)

30
Indonesia / Episode 3 - Wibisono: si rendah hati
« on: January 17, 2015, 10:18:22 AM »
Episode 3 - Wibisono: si rendah hati

Segera setelah peluit panjang tanda pertandingan berakhir, seluruh pemain SMA Sukolilo yang duduk di bangku cadangan segera berhamburan ke tengah lapangan. Mereka berangkulan dengan para pemain yang ada di lapangan dan merayakan keberhasilan mereka lolos dari degradasi. Namun di bangku cadangan tampak satu orang pemain yang hanya duduk dan menunduk. Ya, orang itu ialah Tompel. Ia masih merasa jengkel dengan keputusan Pak Wisnu yang menggantinya dengan pemain baru yang belum dikenalnya. Tompel merasa seharusnya apabila pelatih ingin menggantinya dengan striker lain, ia bisa mengganti dengan Kodir, anak kelas 2 dengan tinggi badan 185cm. Kodir juga salah satu pencetak gol terbanyak tim dengan 6 gol selama kompetisi, hanya 3 gol di bawahnya. Apalagi anak baru itu berhasil mencetak gol. Ini akan membuat anak baru itu tidak menghormati para seniornya, termasuk dirinya. Dengan kesal Tompel menendang botol mineral kosong yang ada di dekat kakinya.

"Aduh..!" Tanpa disangka oleh Tompel, botol yang ditendangnya mengenai kepala seseorang yang berjalan ke arahnya. Siapa lagi kalau bukan Wibisono. Tampak sedikit memar berwarna merah di dahi Wibisono. Sambil mengelus-elus kepalanya yang terasa sakit, Wibisono terus berjalan ke arah Tompel. Sontak Tompel tak kuasa menahan tawanya melihat peristiwa itu. Ia tertawa terpingkal-pingkal di bangkunya. Perasaan kecewa dan amarahnya tadi seketika lenyap. Ia menyadari bahwa justru sebagai kapten tim, seharusnya ia menjadi panutan dan menyambut setiap pemain baru. Apalagi untuk pemain berbakat seperti Wibisono.

Tompel memutuskan untuk berdiri menyambut si pemain baru, Wibisono. Namun belum sempat Tompel berdiri, ia melihat sebuah uluran tangan. Ia mengangkat wajahnya ke arah Wibisono yang mengulurkan tangannya dan ia menyambut uluran tangan itu. Wibisono tersenyum dan berkata, "Kenalkan kapten, nama saya Wibisono. Mohon bimbingannya!" Tompel pun berdiri dan merangkul Wibisono. "Good job! Welcome to the team!" ia berkata singkat sambil tersenyum. Keduanya pun berjalan ke arah tengah lapangan untuk merayakan bersama rekan2 mereka yang lain. Pak Wis yang melihat adegan itu dari jarak beberapa meter tersenyum simpul dan menyusul ke tengah lapangan.

Lima belas menit kemudian, para pemain SMA Sukolilo berada di dalam ruang ganti. Wajah mereka jelas menunjukkan rasa puas. 18 pertandingan di musim kompetisi sekolah tahun ini sudah mereka jalani dan target mereka untuk bertahan di kompetisi berhasil tercapai. Suasana ceria itu jelas berbeda dengan suasana ruang ganti itu dalam 5 pertandingan terakhir di mana mereka sulit sekali meraih kemenangan sehingga posisi mereka di klasemen terus melorot. "Ehm.." Pak Wisnu berdehem dengan keras sehingga suasana di ruang ganti pun menjadi hening. Seluruh pemain lama di tim ini mengerti bahwa apabila Pak Wisnu berdehem, itu artinya beliau akan menyampaikan sesuatu yang penting. "Baik anak-anak, pertama-tama saya mengucapkan selamat atas keberhasilan kalian lolos dari degradasi. Kalian semua harus ingat bahwa ini adalah hasil kerja tim, bukan karena satu atau dua orang." Semua pemain mengangguk tanda setuju.

"Yang kedua, saya ingin memberikan pujian khusus untuk Tompel dan Aji. Kalian adalah kapten dan wakil kapten yang luar biasa. Selama 3 tahun kalian di sini, tim kita menjadi tim yang diperhitungkan oleh lawan-lawan kita. Sayang sekali di tengah kompetisi Tompel harus menepi selama 15 hari karena terkena diare dan flu. Tapi itu sudah berlalu, tidak perlu disesalkan. Saya berterima kasih untuk dedikasi kalian selama 3 tahun terakhir ini. Kalian memudahkan tugas saya sebagai pelatih!" Tompel dan Aji tersenyum mendapatkan pujian itu.

"Sangat disayangkan ini adalah tahun terakhir kalian di sini dan tahun depan kalian sudah tidak bisa membela sekolah ini. Sayang sekali kalian lulus tahun ini," gurau Pak Wisnu yang disambut tawa semua pemain. "Semoga kalian bisa terus bermain bola di tempat kuliah kalian nantinya. Good luck untuk kalian berdua dan semua murid kelas 3 di tim ini!" tutup Pak Wisnu yang disambut tepuk tangan semua pemain. Selanjutnya Pak Wisnu memperkenalkan Wibisono dan salah seorang pemain baru yang baru tahun ini masuk ke SMA Sukolilo. Semua pemain tentu sudah mengenal si Wibisono.

"Dan akhirnya, hari ini kita kedatangan tamu istimewa, yaitu wartawan dari sebuah koran terkenal di kota kita. Beliau secara khusus minta kepada saya untuk bisa mewawancarai Tompel, Wibisono, dan saya sendiri. Silakan Saudara Bagas," tutup Pak Wisnu. Bagas mengangguk dan segera mempersiapkan alat perekam pembicaraan yang sudah dibawanya. Ia mengeluarkan beberapa pertanyaan yang umum untuk Pak Wisnu dan Tompel. Setelah mewawancarai kedua orang tersebut selama sekitar 15 menit, Bagas pun beralih kepada Wibisono.

"Baik, Dik Wibisono, sekarang giliranmu," kata Bagas. Wibisono hanya mengangguk pelan. Ia terlihat grogi. "Tadi kita semua melihat gol yang sangat cantik lahir dari kakimu. Namun yang ingin saya tanyakan adalah proses terjadinya gol tersebut. Beberapa orang yang duduk di sekitar saya, termasuk saya sendiri, cukup yakin bahwa sebelum gol salto itu kamu sempat terpeleset. Apakah kamu bisa mengonfirmasi akan hal itu? Atau itu benar2 teknik yang kamu pakai?" Wibisono tampak ingin menjawab pertanyaan itu, namun suaranya tak kunjung keluar. Sepertinya ia tidak pernah berada di dalam suasana wawancara seperti itu sehingga rasa grogi yang hebat menyerangnya.

"Hmm.. saya coba bantu jawab ya," timpal Pak Wisnu. "Saya rasa itu adalah keahliannya, yaitu untuk mengelabui mata lawan dan penonton. Memang terlihat seperti terpeleset, tetapi saya yakin itu adalah teknik yang dimilikinya," sambung Pak Wisnu. Bagas mengangguk2 dan kembali bertanya, "Benar begitu, Dik Wibi?" Wibisono akhirnya bisa bersuara, "Uhmm.. sa.. saya hanya beruntung saja kok." Semua pemain tertawa mendengar Wibisono yang menjawab dengan suara bergetar. "Wah, saya lihat kamu pemain yang sangat rendah hati. Semoga tahun depan kamu bisa membawa tim ini lebih baik lagi ya. Baik, sekian wawancara saya hari ini Pak Wisnu. Selamat sekali lagi ya," tutup Bagas. Bagas pun bersalaman dengan satu persatu pemain SMA Sukolilo. Tak lama kemudian, para pemain pun meninggalkan ruang ganti stadion dan pulang ke rumah mereka masing2.

Para murid kelas 3 merasa lega karena tim sekolah mereka berhasil lolos dari degradasi. Sementara para murid kelas 1 dan 2 ditambah Wibisono yang baru akan masuk di tahun ajaran baru melangkah pulang dengan harapan dan tekad bahwa tahun depan harus lebih baik lagi. Harapan itu ada di pundak mereka dan seiring langkah mereka pulang, mereka merajut harapan dan impian yang baru.

Bagaimana petualangan tim SMA Sukililo ini di tahun selanjutnya? Simak terus kiprah Wibisono dkk. di episode selanjutnya :)

31
Indonesia / Re: The Football Genius - a football player story
« on: January 15, 2015, 03:36:12 PM »
Wah, tak diduga Bro.Jo cerita tentang Wibisono ini sebenarnya mirip dengan apa yang pernah saya alami sewaktu dulu mengikuti turnamen Sepak Bola SMA.  8) 8) 8) Tim saya kala itu sangat membutuhkan kemenangan untuk bersaing menduduki peringkat atas klasemen Grup 1. Skor 1-1 dan waktu tinggal sekitar 10 menit lagi. Tim saya unggul penguasaan bola dan banyak memperoleh peluang tetapi penyelesaiannya buruk sekali, termasuk saya sendiri yang menjadi second striker, beberapa kali memperoleh peluang tetapi gagal menembus gawang lawan. Nyaris putus asa, sampai akhirnya seorang teman di posisi gelandang serang bernama Pasha Zulkifli yang bertubuh pendek namun lincah mendapat bola pantul dari mistar gawang lawan.Zul sendiri saat bola mengarah padanya berada di luar kotak penalti lawan. Bola itu belum sampai menyentuh tanah, namun Zul sudah mengukurnya dengan akurat sehingga kaki kanannya berhasil "memvoli" bola tersebut, tidak terlalu keras tetapi arahnya tinggi menuju mistar sehingga penjaga gawang lawanpun tidak berupaya melompat guna menjangkaunya.  Bola tersebut kembali membentur mistar gawang lawan namun arah pantulnya  kini meluncur ke dalam gawang, GOAL!!! Tim kami menang 2-1 sampai peluit akhir berbunyi. Pasha Zulkifli jadi man of the match.  :) :) :)

Thanks Bro. Jo, untuk cerita yang identik dengan pengalaman saya itu  8) 8) 8)

Wah, luar biasa sekali pengalamannya bro Fradel :) Kemenangan yang dramatis ya. Thank you bro untuk responnya.
Episode 3 akan keluar besok :D

32
Indonesia / Episode 2 - Bintang Baru?
« on: January 12, 2015, 09:01:25 AM »
Episode 2 - Bintang Baru?

Waktu di papan menunjukkan pertandingan sudah memasuki menit ke-91 ketika asisten wasit mengangkat papan yang menunjukkan waktu tambahan diberikan sebanyak 4 menit. Sementara itu di pinggir lapangan terlihat beberapa pemain SMA Sukolilo tengah melakukan pemanasan. Seluruh pemain dan pendukung SMA Sukolilo terlihat kehilangan semangat dalam pertandingan ini. Beberapa orang tua murid sudah bersiap-siap pulang dan mengenakan jaket mereka. Suasana riuh rendah yg dikeluarkan oleh sekitar 120 pendukung SMA Sukolilo sepanjang pertandingan sekarang sudah tak terdengar.

Namun pelatih SMA Sukolilo, Wisnu Dirgantara, atau yang akrab dipanggil "Pak Wis" atau "Pak Antar" oleh sejumlah pemain dan orang tua murid tampak belum mau menyerah. Ia memberikan instruksi kepada para pemainnya yg sedang melakukan pemanasan dan juga kepada asisten wasit. Beberapa detik kemudian, tepat ketika pertandingan memasuki menit ke-92, asisten wasit pun mengangkat papan tanda pergantian pemain. Pemain nomor 10 keluar dan digantikan oleh pemain nomor 49.

Awalnya pemain dan para penonton tidak menyadari akan keanehan ini, namun ketika mereka melihat Tompel mencopot ban kaptennya dan memberikannya kepada wakilnya, mereka pun segera menyadari bahwa Tompel lah yang diganti oleh pelatih. Ya, Tompel! Kapten tim SMA Sukolilo dan top scorer sementara tim ini dengan 9 gol selama kompetisi. Dia digantikan oleh Wibisono, pemain baru di tim ini yang baru masuk ke SMA ini di tahun ajaran baru. Sejumlah pemain terperangah dengan pergantian ini. Pemain terbaik mereka digantikan oleh orang baru yang bahkan belum pernah berlatih bersama mereka. Para orang tua murid pun tak kalah terkejut. Tampak mereka kasak kusuk di kursi penonton. Sebagian bertanya siapa pemain yang baru masuk ini.

Tompel pun sebenarnya tak kalah terkejut dengan keputusan itu. Di saat ia mengharapkan pelatih mengganti salah seorang gelandang dengan striker untuk membantunya berjibaku di garis depan, sang pelatih justru menggantinya dengan seorang pemain baru yang bahkan belum pernah dilihatnya sebelum pertandingan ini. Dengan gontai ia berjalan ke pinggir lapangan. Raut mukanya jelas menunjukkan rasa tidak suka dengan keputusan pelatih. Ia pun juga merasa kecewa dengan dirinya sendiri karena di tahun terakhirnya membela sekolah ini, justru sekolahnya harus terdegradasi.

Tompel duduk di bangku cadangan tanpa bersalaman dengan penggantinya maupun pelatihnya. Sementara si anak baru, Wibisono, tampak masuk ke lapangan dengan wajah sangat grogi. Terlihat keringat dingin bercucuran di kening dan lehernya meskipun ia sama sekali belum bermain. Ia bahkan sempat hampir jatuh karena tersandung botol air mineral yang di awal babak kedua tadi sempat dilempar oleh penonton ke lapangan. Beberapa penonton dan bahkan rekan setimnya terlihat tertawa.

Wibisono berjalan ke tengah lapangan dengan muka tertunduk. Tampak sekali bahwa ia belum pernah bermain di pertandingan sebesar ini. Dan situasinya sekarang sungguh tidak menguntungkan baginya. Di laga debutnya, ia yang berposisi sebagai penyerang, diwajibkan untuk mencetak gol atau membuat peluang gol bagi rekannya. "Prit!" Peluit ditiup tanda pertandingan bisa dilanjutkan.

Bola dikuasai sepenuhnya oleh SMA Sukolilo. Mereka berusaha mencari gol yang bisa menghindarkan tim mereka dari degradasi. Namun penempatan posisi dari Wibisono yang sangat buruk membuat aliran bola dari tengah selalu kandas di barisan belakang pemain SMA Diponegoro. Dari segi kecepatan pun Wibisono selalu kalah dengan pemain belakang lawan. Waktu sudah memasuki menit ke-94 dan tidak sekalipun Wibisono menyentuh bola. Aliran bola hanya berkutat di tengah lapangan.

Aji, wakil kapten SMA Sukolilo, mengambil inisiatif dengan melakukan tendangan jarak jauh yang cerdik. Kiper lawan yang tidak siap tampak terkejut dengan upaya itu dan hanya bisa menepis bola ke samping gawang. Tendangan penjuru untuk SMA Sukolilo! Sementara itu, waktu sudah menunjukkan menit ke-94 yang berarti ini adalah kesempatan terakhir untuk SMA Sukolilo bisa mencetak gol. Aji sendiri yang mengambil tendangan penjuru itu. Ia mengarahkan tendangannya ke tiang dekat dimana berdiri Broto, pemain belakang SMA Sukolilo yang memiliki tinggi 190cm. Broto menanduk bola dengan keras ke arah gawang lawan dan.. mistar!

Pantulan bola mengenai kaki pemain bertahan lawan dan ditendang sekuatnya ke arah tengah lapangan. Pendukung SMA Sukolilo pun tampak sudah pasrah bahwa tim sekolah mereka akan terdegradasi. Namun secara tak terduga, bola sepakan pemain belakang itu mengenai rekannya sendiri dan berbelok arah. Dan di sisi kanan gawang mereka berdiri Wibisono yang berusaha menggapai bola dengan posisi membelakangi gawang. Tapi sesuatu yang tidak disangka terjadi, yaitu ketika bola sudah dekat, Wibisono tiba-tiba terpeleset!

Sebagian penonton yang menyaksikan hal itu tertawa. Bagaimana tidak, setelah tadi ia hampir tersandung botol air mineral, sekarang ia terpeleset pada posisi yang sangat menguntungkan. Namun mereka langsung terdiam ketika mereka menyadari bahwa Wibisono bukan terpeleset, melainkan melakukan tendangan salto ke arah belakang. Kakinya mengenai bola yang memantul ke arahnya sehingga bola meluncur deras ke arah gawang. Kiper yang sudah salah langkah tidak mampu mengantisipasi tembakan tersebut dan hanya bisa tertegun melihat bola bergulir ke arah gawangnya.

Wasit meniup peluit dan menunjuk ke arah tengah lapangan yang berarti gol itu dinyatakan masuk! Sontak seluruh pendukung SMA Sukolilo bergemuruh. Para orang tua murid yang tadinya bersiap untuk pulang segera mengurungkan niatnya. Raut muka senang jelas terpancar di wajah mereka. Para pemain SMA Sukolilo pun segera merangsek ke arah Wibisono dan merangkulnya sambil melompat-lompat gembira.

Tak lama setelah bola diletakkan di tengah lapangan dan pemain SMA Diponegoro melakukan kick-off, wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan telah berakhir. Kedudukan akhir 2-2 yang memastikan SMA Sukolilo akan tetap berpartisipasi di kompetisi ini tahun depan. Semua pemain SMA Sukolilo berpelukan dengan gembira. Namun Wibisono tidak ikut larut dalam perayaan itu. Ia berjalan pelan ke pinggir lapangan.

Apa yang terjadi pada Wibisono? Nantikan di episode selanjutnya :)

33
Indonesia / Re: The Football Genius - a football player story
« on: January 12, 2015, 08:55:49 AM »
sippp...sangat menarik...ditunggu kelanjutannya bro jo....
 8) 8) :)

Terima kasih, bro asgi...

NB: di forum ini ga bisa multi-quote ya? Atau harus multi-quote manual?

34
Indonesia / Re: The Football Genius - a football player story
« on: January 12, 2015, 08:49:15 AM »
Mantabs Bro.Jo, ceritanya sangat mudah dan asyik untuk dibayangkan... 8) 8) 8)

Terima kasih bro Fradel...

35
Indonesia / Episode 1 - Penalti Si Tompel
« on: January 02, 2015, 11:11:42 AM »
Episode 1 - Penalti Si Tompel

Tompel meletakkan bola di titik yang berwarna putih itu dengan kedua tangannya. Nafasnya tersengal-sengal dan kakinya terasa berat. Ia berusaha mengatur nafasnya dan menenangkan pikirannya. Keringat tampak bercucuran di kening dan lehernya. Ia kemudian mundur sekitar 4 sampai 5 langkah. Di depannya tampak kiper bersiap-siap memblok tendangannya.

"Tompel, Tompel!" teriak beberapa gurunya dan juga orang tua dari teman2nya. Tompel pun menoleh ke arah wasit sebagai tanda bahwa dia sudah siap menendang. Wasit pun meniup peluitnya. "Prit!" Tompel memusatkan pandangannya ke arah bola dan gawang. Melihat posisi kiper yang condong ke arah kirinya, ia memutuskan untuk menendang bola sekeras2nya ke sudut kanan bawah. Tompel melompat kecil sebelum kemudian berlari kencang ke arah bola. Ia menendang bola itu sekuatnya dan...


Sore itu adalah laga hidup mati untuk tim sepakbola SMA Sukolilo. Selama 8 tahun terakhir sekolah ini mengikuti sebuah kompetisi antar sekolah yang digelar setiap libur panjang sekolah sekitar bulan Juni-Agustus. Peserta kompetisi ini berjumlah 10 sekolah dimana pemenangnya akan mendapat piala bergilir, sementara 2 tim terbawah akan terkena "degradasi" atau dikeluarkan dari kompetisi dan diganti dengan tim dari sekolah lain di tahun depannya.

Tim sepakbola SMA Sukolilo ini bisa dibilang sebagai tim yang biasa2 saja. Selama 8 tahun mereka mengikuti kompetisi lokal ini, belum pernah sekalipun mereka mengecap gelar juara. Prestasi terbaik mereka hanyalah mencapai peringkat 4 dua tahun silam. Namun yang bisa sedikit dibanggakan oleh sekolah ini adalah mereka belum pernah sekalipun terkena "degradasi". Di kompetisi tahun ini hanya 4 tim, termasuk SMA Sukolilo, yang belum pernah merasakan pahitnya "degradasi".

Namun prestasi itu terancam tercoreng di sore yang cerah ini. Bagaimana tidak, sebelum pertandingan ini SMA Sukolilo menempati posisi 8 dengan nilai 19 dari 17 pertandingan yang sudah dilalui. Tim ini hanya unggul 2 angka dari posisi 9, SMK Ken Arok. Artinya tim ini harus menang di pertandingan terakhirnya atau setidaknya seri untuk bisa terhindar dari degradasi. Mereka bisa lolos dengan hasil seri mengingat selisih gol mereka yang jauh lebih superior dari SMK Ken Arok (+2 berbanding dengan -10).

Proses pemberian tendangan penalti yang dieksekusi Tompel ini tercipta pada menit ke-89 pada posisi SMA Sukolilo tertinggal 1-2 dari pemuncak klasemen, SMA Diponegoro. Di pertandingan lainnya yang diselenggarakan pada jam yang sama, SMK Ken Arok sedang unggul 2-0 atas lawannya yang menghuni juru kunci. Ini artinya tendangan penalti Tompel ini harus bisa dimaksimalkan untuk meraih setidaknya hasil imbang.

Kembali ke proses penalti Tompel.. Semua pendukung SMA Sukolilo menahan nafas ketika melihat Tompel bersiap2 melakukan tendangan penalti. Wasit meniup peluitnya dan pemain bernomor punggung 10 ini pun mulai berlari. Tompel menendang bola dengan kuat dan.. melenceng jauh ke arah kanan. Para pendukung SMA Sukolilo seakan tak percaya akan apa yang disaksikannya. Bagaimana tidak, Tompel yang merupakan kapten tim adalah spesialis penendang penalti tim ini. Dia tak pernah gagal mengonversi tendangan penalti menjadi gol selama ini.

Tompel seakan tak percaya. Ia meletakkan kedua tangannya di kepalanya. Jantungnya berdebar keras, keringat dingin mulai bercucuran di tubuhnya. Suara gemuruh penonton yang memberinya semangat menjadi terdengar samar. "Akan degradasikah tim ini gara2 aku?" pikirnya. Ia menoleh ke arah pelatihnya yang juga tak kalah frustasi. Ia melihat pelatihnya berjalan ke arah bangku cadangan dengan cepat dan muka memerah. Terlihat pelatihnya memberikan instruksi pada asistennya.

Bagaimana kelanjutan cerita ini? Apa yang akan dilakukan oleh pelatih tim SMA Sukolilo?
Simak terus ya di sini.

36
Indonesia / The Football Genius - a football player story
« on: January 02, 2015, 11:10:24 AM »
Salam olahraga para pemain GoKickOff!

Terinspirasi dari karya bro Fradel di trit forum Indonesia yang berisi cerita pendek segar, maka ijinkanlah saya untuk menyumbangkan sebuah cerita bersambung karangan saya di forum ini.

Semua penamaan tokoh maupun tempat di cerita ini adalah fiksi belaka. Apabila terdapat kesamaan nama, percayalah itu hanya kebetulan dan tidak ada unsur kesengajaan.

Bagi teman2 yang mungkin di waktu ke depan ingin membagikan cerita ini di forum yang lain, saya harap bisa menghubungi saya melalui PM. Atau bisa juga dengan memberikan credit link ke blog yang saya buat untuk cerita ini di http://thefootballgenius.blogspot.com

Karena cerita ini adalah karangan saya sendiri, maka apabila ada teman2 yang ingin namanya dimasukkan sebagai salah satu karakter, saya bersedia menampungnya dan akan saya masukkan sebagai nama salah satu karakter :D

Cerita ini akan diupdate setidaknya sekali seminggu (tergantung kesibukan penulis :P)
Semoga cerita ini bisa menambah sedikit "keramaian" di forum GoKickOff Indonesia.

Demikian sedikit pembukaan dari saya.
Selamat menikmati :)

37
Indonesia / Re: Congrats bro Fradel, Bravo FCB!!!
« on: April 10, 2014, 12:57:47 AM »
Wow.. Selamat untuk FCB dan manajernya, bro Fradel, atas keberhasilannya menjuarai Top Level musim ini. Kehilangan tim kuat Terima Kasih tampaknya bukan lagi masalah bagi GKO Indonesia dengan munculnya FCB sebagai juara TL yang berarti FCB sudah masuk dalam jajaran tim elite (baca: tim juara TL) Indonesia :)

38
Sebagai manajer Arema Malang yg baru saja mengantarkan tim saya degradasi :P, saya tertarik untuk nimbrung di trit ini. Saya setuju dengan teman2, bro Fradel. FCB saya rasa tidak perlu mengkhawatirkan tren negatif tersebut. Alasannya adalah:
  • 1. FCB adalah tim yang sudah mapan di TL. Dulu pernah saya singgung bahwa FCB selalu bertahan di Top 5 TL sejak musim 4 ketika juga menjadi runner-up saat itu.
  • 2. Ketika Arema Malang menjadi runner-up, pemain2 kami rata2 berada di usia emasnya (ini saya setuju dengan bro rangga). Musim ini pemain Arema sudah banyak yg usianya masuk kepala 3.
  • 3. Faktor kesalahan pelatih. Sepanjang putaran pertama sampai pertengahan putaran kedua saya sering bereksperimen dengan mengubah2 formasi tim maupun pemain. Entah apakah ini memang berhubungan, tetapi kalau kita lihat di dunia real pun apabila formasi dan pemain terlalu sering diganti2, maka cenderung ada ketidakstabilan permainan.

Jadi menurut saya bro Fradel tidak perlu khawatir akan hal tersebut. Menurut saya justru musim depan akan menarik karena kita bisa melihat kiprah FCB di World Champions Cup bersama KP dan Pemalang :D

39
Indonesia / Re: Selamat Buat Bro Harvie dan Kabau Padang
« on: July 22, 2013, 01:20:58 AM »
Selamat atas keberhasilan Kabau Padang menjadi juara TL musim 8. Tim KP memang luar biasa musim ini :)

40
Unggul 6 poin di puncak klasemen TL setelah 8 match adalah pencapaian yang luar biasa. Kalau tren kemenangan KP ini terus berlanjut, maka bukan tidak mungkin KP bisa mengunci gelar juara TL ketika liga masih menyisakan beberapa laga (seperti Munchen atau Juventus musim ini).

Tapi jangan remehkan juara bertahan TK yang menguntit di posisi kedua. Begitu juga juara musim 6 SFC yang bersama dengan KP menjadi tim yang belum terkalahkan di musim ini.

Saputra FC mungkin kehilangan peluang bagus untuk mendekati KP di matchday 8 kemarin, namun dengan pemain2 yang merata di semua lini tampaknya mereka akan segera bangkit dan menjadi tim debutan dengan status kuda hitam musim ini bersama SphyJr.

41
Tampaknya matchday 6 masih akan dikuasai oleh KP atau TK sebagai pemuncak klasemen.
Ini karena lawan Saputra FC sabtu besok sangat kuat (salah satu kandidat juara musim ini :D)

42
Selamat atas terpilihnya bro angel menjadi pelatih timnas U-21. Kemenangan dengan margin yang besar dari peringkat ke-2 ini menunjukkan bahwa sebagian besar pelatih di GKO Indonesia menaruh harapan pada bro angel. Semoga timnas kita bisa lebih baik lagi :)

Saya setuju dengan masukan2 dari bro Fradel. Semangat!

43
Indonesia / Re: Congratulations for Terima Kasih
« on: March 11, 2013, 01:19:46 AM »
Terima Kasih memang luar biasa dan layak untuk menjadi juara TL musim ini.
Selamat telah menjadi juara TL Indonesia musim 7!

44
Indonesia / Mengintip Kekuatan Tim2 Semifinalis Cup Musim 7
« on: February 26, 2013, 11:15:52 AM »
Putaran perempat final cup Indonesia musim 7 telah berakhir hari senin kemarin. Dari pertandingan perempat final ini tersisalah 4 tim terbaik di cup musim ini yang akan saling memperebutkan trofi juara cup. Menarik menyimak jalannya pertandingan semifinal dan final cup musim ini karena siapapun juaranya adalah juara baru di cup Indonesia. Berikut ini ulasan singkat mengenai perjalanan tim2 semifinalis cup musim ini.

David Surabaya (D-16)
- Tim ini menghadapi lawan yg relatif ringan sampai round 5 ketika mereka bertemu tim kuat Kabau Padang. Mereka berhasil menang dengan menggunakan fitur MotS. Di round 6 tim ini menghadapi StudioOne yang dalam perjalanannya sempat mengalahkan SFC (MotS) dan Biru Hitam (tanpa MotS - menang adu penalti). Round 7 DS menang atas tim kuat Chelsea Indonesia 1-0. Menarik sekali melihat perjalanan tim ini. Keberuntungan? Mungkin. Efektifitas taktik? Bisa jadi. Kolektivitas tim yang bagus? Mungkin juga. Dalam perjalanannya beberapa kali tim ini mendapat kartu merah, namun selalu berhasil memenangkan pertandingannya. Tim seperti ini biasanya sangat berbahaya, karena kurang diperhitungkan namun sanggup membalikkan prediksi2 yang ada. Karena itu peluang tim DS untuk mencapai final cup musim ini sangat besar. Tim ini mengingatkan saya pada Inter Milan ketika memenangkan Liga Champions bersama Jose Mourinho.

Pemalang Rangers (D-9)
- Memastikan juara D-9 ketika pertandingan masih menyisakan 4 match lagi sudah menunjukkan kedahsyatan tim ini. Kepastian menjuarai liga tentunya membuat tim Pemalang Rangers dapat berfokus penuh pada cup. Empat round awal dilewati tim ini dengan mudah sampai mereka bertemu dengan Goals EagLEs di round 5. Merekapun menang dengan menggunakan fitur MotS. Di round 6 mereka mengalahkan MULICHRISTA yang sebelumnya pernah mengalahkan tim kuat SphyJrFC. Namun itu bukan kejutan terakhir, karena di round 7 tanpa MotS mereka mengalahkan tim liga C, Sleman FC (yang menggunakan MotS) melalui adu penalti. Dengan manajer berpengalaman yg di tim sebelumnya pernah 2 kali mencapai final cup, tentu tim ini sangat berpeluang mencapai final cup musim ini. Tim ini mengingatkan saya pada timnas Jerman yang di kejuaraan2 yang diikutinya selalu melibas lawan2nya bagaikan sebuah buldozer.

dunia ijo (C-4)
- Tim ini adalah tim yang sudah kenyang pengalaman di GKO dan musim ini mereka menjelma menjadi tim yang kuat dan patut diperhitungkan. Di liga, tim ini memiliki peluang besar untuk promosi ke Liga B musim depan. Kejutan pertama tim ini di cup ada pada round 3 ketika dengan menggunakan fitur MotS mereka melibas tim tangguh BALIK Jr tujuh gol tanpa balas. Selanjutnya laju mereka tak terbendung. Bahkan tim2 Liga B sekelas PSDN Ngrapah maupun Barkerokan dapat ditaklukkan oleh tim ini. Memang dalam perjalanannya, tim ini tidak menghadapi tim dari Top Level, namun di turnamen seperti cup ini tingkatan liga sama sekali tidak menentukan. Terbukti dari tidak adanya tim TL di semifinal musim ini (terlepas dari penggunaan fitur MotS). Selangkah lagi satu-satunya wakil Liga C ini akan menjejakkan kaki di babak final dan tentunya peluang mereka sangat besar untuk itu.

JUVEMULIA (D-26)
- Apabila menilik lawan2 sebelumnya dari tim yang musim depan hampir pasti berlaga di Liga C ini, mungkin beberapa manajer akan berpikir bahwa tim ini tidak terlalu kuat. Sejauh ini lawan2 yang dihadapi oleh tim ini adalah tim2 yang berlaga di Liga C dan D. Namun seperti yang kita ketahui, di kejuaraan seperti cup ini tidak ada lawan yang bisa dianggap enteng, meskipun berlaga di liga manapun. Dan di perjalanannya tim ini sangggup melewati hadangan tim2 kuat di liganya masing2. Yang paling fresh tentunya ketika mereka mengalahkan tim fenomenal FC Zero Seven (yang di Round 4 mampu mengalahkan Terima Kasih 2-1 tanpa MotS). Seringkali kejuaraan seperti cup ini memang tidak dimenangkan oleh tim yang difavoritkan, tetapi oleh tim dengan strategi dan formasi terbaik. Dari hasil terakhir ini terlihat bahwa tim ini sangat berbahaya dan berpeluang besar melaju ke babak final.

Dari ulasan singkat di atas, terlihat bahwa ke-4 tim ini adalah tim2 yang kuat dan semuanya berpotensi menjadi juara cup musim ini. Yang lebih penting adalah ke-4 tim di atas memiliki strategi yang bagus, baik untuk formasi tim maupun strategi penggunaan MotS hingga babak ini. Siapapun yang pada akhirnya lolos ke final dan menjadi juara, tentunya ke-4 tim di atas patut bangga karena pencapaian mereka ke semifinal dengan melewati hadangan manajer2 aktif lainnya adalah sesuatu yang luar biasa. Bagaimana prediksi manajer2 yang lain mengenai kans empat tim semifinalis ini?

45
Indonesia / Re: Kerja Keras dan Keuletan Pangkal Keberhasilan
« on: February 26, 2013, 11:11:23 AM »
Thanks bro Fradel :)

Cukup mengejutkan juga bahwa Arema Malang disejajarkan dengan tim2 mapan seperti TK, SFC, dan GP. Saya rasa kerja keras dan keuletan ini (apabila tolok ukurnya berawal dari Liga D) juga dimiliki oleh salah satu kandidat juara TL, [email protected]. Bagi saya pribadi, peluang Arema Malang untuk menjadi juara musim ini masih sama besar dengan peluang TK, [email protected], SFC, dan FCB. Dengan 4 pertandingan tersisa, maka semua kemungkinan masih bisa terjadi.

Namun tidak bisa dipungkiri bahwa kerja keras dan keuletan adalah poin penting untuk meraih keberhasilan. Hal itu juga berlaku di real life. Bagi saya, apapun hasil yang kami raih musim ini, itu sudah merupakan sebuah keberhasilan :)

46
Indonesia / Re: Sebutan bagi para penggemar (fans) klub
« on: February 18, 2013, 11:08:43 AM »
kalau boleh ditambah lagi:
3. Arema Malang --- (setuju ga bro Jo, kalau disebut Aremania seperti halnya Arema Malang di Liga Indonesia)

Setuju bro, Aremania & Aremanita :D
(meskipun ga yakin kalo Arema yg di GKO ini ada fansnya :P)

47
Indonesia / Re: Sebutan bagi para penggemar (fans) klub
« on: February 14, 2013, 10:10:36 AM »
ane gk tw, nama fans klub wkwkwkk :)

Juritista? :D

48
Indonesia / Re: Arema Malang Pendatang Baru Yang Mengejutkan
« on: February 05, 2013, 02:47:02 AM »
Saya rasa poin 4 dari bro fradel lah (keberuntungan) yang paling memegang peran untuk keberhasilan Arema Malang saat ini. Dan jangan lupa bahwa Arema hanya berjarak 3 poin dari Terima Kasih dan 4 poin dari [email protected]. Menurut saya peluang tim2 di posisi 1 sampai 7
masih sangat terbuka lebar untuk menjadi juara TL musim ini.

Dan benar kata bro asgi, MoTS adalah sesuatu yang mungkin akan sering dihadapi oleh tim2 papan atas klasemen sementara di sisa musim ini.
Apapun itu, Arema Malang sudah mencapai target musim ini yaitu bertahan di TL. Saya sendiri merasa akan sangat sulit bagi kami untuk mempertahankan posisi ini sampai akhir musim. Finish di posisi 3 besar sudah merupakan pencapaian yang bagus untuk kami.

Anyway, terima kasih untuk bro fach & fradel yang menganggap Arema sebagai tim yang patut diperhitungkan :)

49
Indonesia / Re: Makna Posisi Dalam Sepak Bola
« on: February 04, 2013, 12:19:16 PM »
Menarik sekali apa yang disampaikan oleh bro Fach ini. Dalam real life football, memang ada beberapa pandangan mengenai 'out of position' ini, IMHO. Dan kita semua tahu bahwa strategi untuk ini sudah disediakan di GKO. Saya akan coba memberikan pandangan saya.

1. Tetap di posisi masing-masing.
Ada beberapa tipe pelatih yang lebih suka apabila timnya bertahan di posisinya masing2 dan tidak pernah keluar dari posisinya (kecuali dalam situasi set piece/bola mati seperti tendangan penjuru atau tendangan bebas). Di GKO sendiri opsi ini tersedia di "Playing Style" - "Roaming" - "Stick to Position". Dengan pengaturan ini, maka setiap pemain akan menjaga daerahnya secara terus menerus. Mereka akan jarang sekali meninggalkan daerahnya. Bahkan seingat saya ada game sepakbola yang menilai efektifitas permainan seorang pemain dari sering tidaknya ia meninggalkan posisinya. Semakin jarang, maka efektifitasnya dinilai semakin bagus.

2. Bebas bergerak ke mana saja.
Taktik seperti ini sering juga disebut sebagai "Total Football". Dalam strategi ini, semua pemain bebas bergerak ke mana saja. Ketika bertahan, pemain depan pun bisa mundur hingga ke daerah penalti timnya untuk bertahan. Dan ketika menyerang, semua pemain bertahan akan ikut naik untuk membantu penyerangan dan mengandalkan jebakan offside untuk penyerang-penyerang lawan. Klub Ajax dan timnas Belanda adalah tim yang terkenal dengan Total Football nya. Penerapan strategi seperti ini tentunya membutuhkan stamina yang prima dari para pemain. Di GKO, opsi ini tersedia di "Playing Style" - "Roaming" - "More Roaming".

3. Bertukar posisi antar 2 pemain.
Bertukar posisi antar 2 pemain atau sering disebut "Switch Position" biasanya dilakukan oleh para pelatih untuk membuyarkan konsentrasi bek lawan. Strategi ini lazim dilakukan untuk 2 pemain yang memiliki karakteristik hampir sama. Biasanya juga dilakukan di posisi yang sama, misalnya ML bertukar posisi dengan MR. FC kanan bertukar posisi dengan FC kiri, dll. Contoh yang paling baru adalah pertandingan timnas PSSI versus Yordania beberapa hari yang lalu. Di babak pertama timnas tampil cukup baik sebenarnya, dan pada saat itu posisi Okto di sayap kiri sempat bertukar dengan Andik Vermansyah yang sebelumnya beroperasi di kanan. Strategi ini tentunya akan membuat bingung bek yang sebelumnya ditugaskan untuk mengawal pemain2 tertentu. Sayangnya, opsi ini tidak/belum tersedia di GKO, CMIIW.

Saya sendiri tidak terlalu yakin bagaimana efek dari penerapan poin 1 dan 2 di game engine GKO ini. Mungkin ada yang mempunyai pengalaman dengan strategi2 di atas?

50
Indonesia / Re: Nilai Aman Bebas Degradasi Di Top Level
« on: February 01, 2013, 02:37:07 PM »
Terima kasih untuk ucapan selamatnya, bro Fradel. Target utama tim kami musim ini memang adalah untuk bertahan di Top Level. Saya rasa karena target sudah tercapai, setidaknya posisi saya sebagai manajer tim ini masih aman untuk musim ini dan saya bisa tenang dari ancaman pemecatan oleh pihak manajemen (just kidding :P)

Tetapi memang itulah target kami musim ini, sehingga kepastian lolos ini (setidaknya menurut perhitungan bro Fradel) membuat kami bisa lebih tenang menghadapi sisa musim ini.

Untuk saat ini Arema Malang dan Terima Kasih sudah memastikan bertahan di TL. Dan hari Sabtu besok, 2 Feb 2013, ada 1 tim yang berpotensi mencapai poin aman apabila menang atas lawannya, yaitu [email protected]. Mari kita tunggu aksi mereka besok :)

Pages: 1 [2] 3