The Official GoKickOff Online Community Forums

National Forum => Countries G - K => Indonesia => Topic started by: Fradel Rovajar on August 01, 2013, 01:27:13 AM

Title: FCB Khawatirkan �Pola Unik� Negatif Sang Runner Up TL Indonesia
Post by: Fradel Rovajar on August 01, 2013, 01:27:13 AM
Disukai atau tidak, dipercayai atau tidak, fakta memperlihatkan bahwa di dunia sepak bola sesungguhnya ada pola-pola unik*) yang terjadi, sebagai contoh adalah  pola unik Juara Liga Champion beberapa tahun terakhir. Setidaknya dalam 4 tahun terakhir terbentuk satu kesimpulan pola unik �bila sebuah klub eropa ingin menjuarai Liga Champion, klub tersebut harus mengalahkan Barcelona terlebih dahulu.� Faktanya  pada tahun 2010  Inter Milan menjadi juara Liga Champion setelah mengandaskan Barcelona di Semi Final, kemudian  tahun 2012 giliran Chelsea menjadi kampiun eropa setelah menghentikan langkah El Barca di pra final, dan yang masih segar dalam ingatan adalah langkah fantastis Bayern Munchen yang menjadi juara Liga Champion tahun ini setelah menghempaskan Barcelona dengan tujuh gol berbalas kosong before the final.
Contoh pola unik lain adalah sebutan �Juara Tanpa Mahkota� yang disematkan pada tim nasional (timnas) senior Belanda di Piala Dunia.  Entah mengapa timnas Belanda yang merupakan pemula TOTAL FOOTBALL selalu menjalani pola unik sebagai Runner Up bila sudah mencapai final Piala Dunia.  Tahun 1974 Belanda menjadi runner up setelah kalah dari Jerman, 4 tahun kemudian Belanda kembali harus pulang tanpa trophy setelah kalah di final melawan Argentina, dan yang terakhir pada Piala Dunia 2010  Belanda harus menerima kembali pola unik sebagai runner up setelah peluangnya menjadi juara Piala Dunia ditutup oleh Spanyol.
Setelah mencermati hal-hal tersebut, ternyata saya juga mendapati �pola unik� negatif yang terjadi di Liga Top Level (TL) Indonesia khususnya yang terjadi pada sang runner up TL.  Pola unik negatif  yang saya maksud adalah penurunan prestasi secara drastis yang terjadi pada sang runner up TL Indonesia di musim berikutnya.  Misalnya yang terjadi pada AC Cool di musim 5.  Pada musim tersebut AC Cool berhasil menjadi runner up pada debut pertamanya di TL Indonesia, namun ironis AC Cool langsung terdegradasi di musim berikutnya.  Pola unik tersebut berulang pada Arema Malang. Seperti halnya AC Cool,  klub berjuluk Singo Edan tersebut menjadi runner up di musim pertamanya di TL (musim 7), namun siapa sangka jika Arema Malang terdegradasi di musim berikutnya.
Apakah pola negatif ini akan senantiasa berulang?  Bila demikian halnya, maka FCB adalah sasaran korban pola unik tersebut di musim 9.  �Oooh tidaaak!!  :o :'( demikianlah saya berteriak sebagai manajer FCB. Semoga saja tidak terjadi, namun ini jadi tantangan tersendiri bagi FCB untuk mematahkan pola unik tersebut sebagaimana Pemalang Rangers mematahkan (baca: membuang) julukan spesialis runner up Cup bagi dirinya setelah berhasil mengalahkan Fairy Dust di Final Cup musim 8. Tetapi kalaupun pola unik itu terjadi pada FCB ya apa mau dikata, yang jelas motto �we play games for fun� harus tetap dipegang, dan yang terpenting dari semuanya adalah tetap bersukacita. :)
Maaf teman-teman, ini sekadar celoteh sang penulis :) untuk meramaikan forum Indonesia, tetap komera! :)

*) Beberapa penulis sepak bola sekuler menyebut pola unik sebagai "kutukan" namun saya tidak sependapat dengan hal tersebut karena sepak bola hanyalah salah satu permainan/olah raga yang personilnya tidak pernah persis sama dari waktu ke waktu.


Title: Re: FCB Khawatirkan �Pola Unik� Negatif Sang Runner Up TL Indonesia
Post by: fachrudin sheva on August 01, 2013, 03:15:18 AM
Ganbatte Bro Fradel ^_^
Title: Re: FCB Khawatirkan �Pola Unik� Negatif Sang Runner Up TL Indonesia
Post by: leonhart on August 01, 2013, 03:16:35 AM
tulisan yang sangat menarik bro Fradel  :)
namun kalau saya boleh menambahkan, ada 1 hal yang sangat berbeda antara FCB dengan 2 tim runner-up di 2 musim terakhir yang langsung degradasi: FCB bukanlah tim baru di TL. fakta berbicara pencapaian FCB semakin kesini semakin baik. dari catatan itu saya yakin FCB akan mampu mematahkan tradisi itu, seperti halnya bro Pemal yg sanggup mematahkan kutukan runner-up cup, maupun patahnya tradisi ada tim promosi yang mampu bersaing menjadi juara TL, dimana musim lalu saya lihat tidak satupun tim promoi yang benar2 sanggup bersaing dengan tim2 kawakan TL, bahkan satu2nya tim yg sanggup bertahan dari kerasnya TL-pun adalah tim yg diarsiteki manajer kawakan bro Rangga.

akhir kata, selamat berjuang bagi para manajer yang akan bersaing di TL musim depan, semoga tim saya dapat memperoleh kesempatan merasakan kerasnya TL di 2-3 musim mendatang  :D
Title: Re: FCB Khawatirkan �Pola Unik� Negatif Sang Runner Up TL Indonesia
Post by: rangga22 on August 01, 2013, 03:33:21 AM
 ;D Mencermati tulisan bro Fradel, penulis hanya ingin memberikan argumen tentang pola unik negatif. Untuk kasus Ac Cool dan Arema Malang menurut penulis bukanlah suatu pola unik yg terjadi dan (akan) berulang melainkan suatu metode (kesalahan) dari Manager masing2. Hal ini disebabkan oleh pemilhan pemain, dmana memainkan pemain yang dalam keadaan top performance (usia 29-30) secara terus menerus tanpa ada peremajaan pemain muda bertalenta. Imbasnya, degradasi menghampiri dimusim berikutnya. Lihat saja Arema malang yg (masih) mengandalkan setidaknya 5 pemain 30-32 tahun sebagai andalan dimusim ini.
 ;) Olehnya itu, untuk season berikutnya FCB (semoga) tidak terlibat pada pola unit tsb.
Title: Re: FCB Khawatirkan �Pola Unik� Negatif Sang Runner Up TL Indonesia
Post by: ytbpom on August 01, 2013, 06:05:13 AM
Sebagai manajer Arema Malang yg baru saja mengantarkan tim saya degradasi :P, saya tertarik untuk nimbrung di trit ini. Saya setuju dengan teman2, bro Fradel. FCB saya rasa tidak perlu mengkhawatirkan tren negatif tersebut. Alasannya adalah:

Jadi menurut saya bro Fradel tidak perlu khawatir akan hal tersebut. Menurut saya justru musim depan akan menarik karena kita bisa melihat kiprah FCB di World Champions Cup bersama KP dan Pemalang :D
Title: Re: FCB Khawatirkan �Pola Unik� Negatif Sang Runner Up TL Indonesia
Post by: Aihara Shinra on August 02, 2013, 05:28:30 PM
tenang bro, ane yakin and ane jamin FCB bakal terus meningkat prestasinya  8)
Title: Re: FCB Khawatirkan �Pola Unik� Negatif Sang Runner Up TL Indonesia
Post by: Candra_Guardiola on August 03, 2013, 09:13:46 AM
 :-\
Title: Re: FCB Khawatirkan �Pola Unik� Negatif Sang Runner Up TL Indonesia
Post by: Fradel Rovajar on August 03, 2013, 01:32:59 PM
Thanks a lot untuk dukungannya teman-teman  :)
:-\
Bro Vio kok malah bingung gitu, he5 sorry bro kalau tulisan saya malah membuat bingung :)
Title: Re: FCB Khawatirkan �Pola Unik� Negatif Sang Runner Up TL Indonesia
Post by: Fradel Rovajar on November 09, 2013, 01:41:17 PM
Pola unik negatif  yang saya maksud adalah penurunan prestasi secara drastis yang terjadi pada sang runner up TL Indonesia di musim berikutnya.  Misalnya yang terjadi pada AC Cool di musim 5.  Pada musim tersebut AC Cool berhasil menjadi runner up pada debut pertamanya di TL Indonesia, namun ironis AC Cool langsung terdegradasi di musim berikutnya.  Pola unik tersebut berulang pada Arema Malang. Seperti halnya AC Cool,  klub berjuluk Singo Edan tersebut menjadi runner up di musim pertamanya di TL (musim 7), namun siapa sangka jika Arema Malang terdegradasi di musim berikutnya.
Apakah pola negatif ini akan senantiasa berulang?  Bila demikian halnya, maka FCB adalah sasaran korban pola unik tersebut di musim 9.  �Oooh tidaaak!!  :o :'(

Syukurlah pola negatif runner Top Level (TL) yang saya khawatirkan sejak pra musim 8 tersebut, tidak terjadi pada FCB karena di matchday 24 ini dengan raihan 44 point, FCB (bersama-sama Garuda Phoenix dan Goals Eagles), serta tim-tim solid langganan TL lainnya telah memastikan diri lolos degradasi di TL Indonesia musim 9.
Maka pada kesempatan ini saya mau mengucapkan "Banban Kamsiah" (bahasa hokian yang berarti terima kasih banyak) :) kepada rekan-rekan manajer Indonesia, especially:

Bro. Fachrudin (Manajer Chelsea Indonesia)
Bro. Leon (Manajer Banteta)
Bro. Rangga (Manajer Saputra FC)
Bro. Jo Spaletti (Manajer Arema Malang)
Bro. Shinra (Manajer Lereng Indah)
Bro. Vio (Manajer Sriwijaya FC)

juga Bro M4LD (Manajer Balik Jr) yang secara langsung maupun tidak langsung sering menyebut sebagai pendukung setia FCB  :)

yang memberikan support dan keyakinan pada saya bahwa pola tersebut tidak berlaku pada FCB. Pencapaian ini sudah sangat disyukuri oleh saya selaku Manajer FCB. Selanjutnya bagi tim-tim lain yang masih berjuang mencapai targetnya masing-masing, saya turut menyemangati semoga target-target tersebut juga bisa terpenuhi, baik di musim ini ataupun di musim-musim mendatang selama GKO tetap exist (dan kita berharap GKO tetap exist tentunya) :)
Salam sukacita dan komera! :)